Tahu Kuning Menawan tapi Membahayakan
Siang tadi sehabis mandi kira2 jam setengah 12an, saya iseng2 nyalain tivi biar gak sepi. Hehee...
Udah gonta ganti, akhirnya saya tonoton deh acara di MNCTv. Dan gak diduga acara di tipi itu tuh nyiarin tentang tahu kuning. Makanan merakyat yang sangat saya sukai setelah tempe, hehee...
Tapi liputan itu tuh bukan menceritakan tahu kuning yang diolah jadi macem2 masakan yg menggugah selera makan... Melainkan menguak rahasia dibalik beberapa tahu kuning yang cantik dan menawan yang banyak beredar di sekitar kita...
Penasaran kan apa rahasia yang disembunyikan oleh tahu kuning yang menawan tersebut kan? Hehehe... Terus amati postingan ini yaa...
Berdasarkan hasil liputan yang saya tonton tadi siang (11/12/2011), ternyata ada dua jenis tahu kuning yang banyak beredar di sekitar kita.
Yang pertama tahu kuning yang menggunakan bahan pewarna tekstil. Dan yang kedua adalah tahu kuning yang tidak menggunakan pewarna tekstil tapi tetap menggunakan kunyit sebagai pewarna tahu kuning yang memang aman dan tidak dilarang oleh pemerintah...
Nah pasti kita bertanya2, kenapa sampe pakai pewarna tekstil segala untuk memberi efek warna kuning pada tahu ya? Kenapa gak pakai cara biasa saja yaitu dengan memakai kunyit?
Dalam liputan di acara tersebut, mungkin sudah ditayangkan sebelumnya. Tapi saya gak liat, karena saya memang tidak menonton acara tersebut dari awal, hehe harap maklum yaa...
Tapi tenang, saya sudah mendapatkan jawabanya dari sini.
Dari sumber tersebut dikatakan bahwa membuat tahu dengan memakai pewarna tekstil jauh lebih murah dan mudah digunakan ketimbang kunyit. Sekitar 500 tahu bisa diwarnai dengan satu kemasan kecil pewarna tekstil seharga Rp 500. Tahu tinggal direndam dengan air yang dicampur pewarna tekstil.
Jika menggunakan kunyit, tahu harus direbus 30 menit dengan seperempat kilogram kunyit seharga Rp 2.000. Nah jadi memang karena faktor EKONOMIS lah yang membuat para pembuat tahu yang kreatif+nakal memilih pewarna tekstil.
Tapi tentu saja, ada barang ada rupa, semuanya ada konsekuensinya.
Nah, tahu yang mengandung pewarna tekstil bisa menyebabkan orang yang mengonsumsinya menderita kanker. Meskipun efek ini, tidak terlihat dalam jangka pendek.
Nah buat konsumen pencinta tahu kuning, nih saya bagikan ciri2 tahu kuning baik (pakai kunyit), dan tahu kuning jahat (pakai pewarna tekstil). Sebenernya tahunya mah gak jahat, yang jahat pembuatnya yaa.. hehe...
Tahu Kuning Baik (pakai kunyit):
1. Kuning pada luar tahu berwarna agak pudar
2. Jika tahu dibelah, maka bagian dalam tahu akan berwarna putih agak kekuningan
3. Jika dimakan maka akan terasa hambar
Tahu Kuning Jahat (pakai pewarna tekstil):
1. Kuning pada luar tahu berwarna cerah/mencolok
2. Jika tahu dibelah, maka bagian dalam tahu akan berwarna putih
3. Jika dimakan maka akan terasa pahit
Ngeliat liputan itu, saya cuma bisa bilang tega amat ya tu orang...
Udah gonta ganti, akhirnya saya tonoton deh acara di MNCTv. Dan gak diduga acara di tipi itu tuh nyiarin tentang tahu kuning. Makanan merakyat yang sangat saya sukai setelah tempe, hehee...
 |
| Tahu Kuning |
Penasaran kan apa rahasia yang disembunyikan oleh tahu kuning yang menawan tersebut kan? Hehehe... Terus amati postingan ini yaa...
Berdasarkan hasil liputan yang saya tonton tadi siang (11/12/2011), ternyata ada dua jenis tahu kuning yang banyak beredar di sekitar kita.
Yang pertama tahu kuning yang menggunakan bahan pewarna tekstil. Dan yang kedua adalah tahu kuning yang tidak menggunakan pewarna tekstil tapi tetap menggunakan kunyit sebagai pewarna tahu kuning yang memang aman dan tidak dilarang oleh pemerintah...
Nah pasti kita bertanya2, kenapa sampe pakai pewarna tekstil segala untuk memberi efek warna kuning pada tahu ya? Kenapa gak pakai cara biasa saja yaitu dengan memakai kunyit?
Dalam liputan di acara tersebut, mungkin sudah ditayangkan sebelumnya. Tapi saya gak liat, karena saya memang tidak menonton acara tersebut dari awal, hehe harap maklum yaa...
Tapi tenang, saya sudah mendapatkan jawabanya dari sini.
Dari sumber tersebut dikatakan bahwa membuat tahu dengan memakai pewarna tekstil jauh lebih murah dan mudah digunakan ketimbang kunyit. Sekitar 500 tahu bisa diwarnai dengan satu kemasan kecil pewarna tekstil seharga Rp 500. Tahu tinggal direndam dengan air yang dicampur pewarna tekstil.
Jika menggunakan kunyit, tahu harus direbus 30 menit dengan seperempat kilogram kunyit seharga Rp 2.000. Nah jadi memang karena faktor EKONOMIS lah yang membuat para pembuat tahu yang kreatif+nakal memilih pewarna tekstil.
Tapi tentu saja, ada barang ada rupa, semuanya ada konsekuensinya.
Nah, tahu yang mengandung pewarna tekstil bisa menyebabkan orang yang mengonsumsinya menderita kanker. Meskipun efek ini, tidak terlihat dalam jangka pendek.
Nah buat konsumen pencinta tahu kuning, nih saya bagikan ciri2 tahu kuning baik (pakai kunyit), dan tahu kuning jahat (pakai pewarna tekstil). Sebenernya tahunya mah gak jahat, yang jahat pembuatnya yaa.. hehe...
Tahu Kuning Baik (pakai kunyit):
1. Kuning pada luar tahu berwarna agak pudar
2. Jika tahu dibelah, maka bagian dalam tahu akan berwarna putih agak kekuningan
3. Jika dimakan maka akan terasa hambar
Tahu Kuning Jahat (pakai pewarna tekstil):
1. Kuning pada luar tahu berwarna cerah/mencolok
2. Jika tahu dibelah, maka bagian dalam tahu akan berwarna putih
3. Jika dimakan maka akan terasa pahit
Ngeliat liputan itu, saya cuma bisa bilang tega amat ya tu orang...
Demi nyari keuntungan, sampe2 ngorbanin konsumen. Gimana jadinya kalo yg mengkonsumsi tahu racikannya itu keluarganya sendiri ya? Gak pake otak tu orang kali yaa... Ckckck... Parah2.
NB:
Buat para pembuat tahu,
tolong dong jangan cuma ngeliat keuntungan semata tapi ngorbanin kesehatan kita sebagai pembeli. Pikirkan kalo kalian dapet untung dari menjual tahu kuning dengan pewarna tekstil, tapi keluarga kalian malah kena kanker gara2 makan tahu buatan kalian sendiri. Bisa jadi boomerang cuy. Malah bisa2 bukan untung yang diraih tapi buntung yang didapat...
Buat para konsumen,
lebih hati2 lagi dengan apa pun yang dikonsumsi yaa... Jangan karena kelihatannya menarik, menawan, langsung dilahap aja tu makanan. Dan inget, kelakuan kita salah satunya dipengaruhi oleh makanan yang kita konsumsi....
Selamat bergaya hidup sehat... \(^0^)/
NB:
Buat para pembuat tahu,
tolong dong jangan cuma ngeliat keuntungan semata tapi ngorbanin kesehatan kita sebagai pembeli. Pikirkan kalo kalian dapet untung dari menjual tahu kuning dengan pewarna tekstil, tapi keluarga kalian malah kena kanker gara2 makan tahu buatan kalian sendiri. Bisa jadi boomerang cuy. Malah bisa2 bukan untung yang diraih tapi buntung yang didapat...
Buat para konsumen,
lebih hati2 lagi dengan apa pun yang dikonsumsi yaa... Jangan karena kelihatannya menarik, menawan, langsung dilahap aja tu makanan. Dan inget, kelakuan kita salah satunya dipengaruhi oleh makanan yang kita konsumsi....
Selamat bergaya hidup sehat... \(^0^)/
Posts
baru smlm beli tahu kuning, di goreng 4 biji rasanya normal, pas tengh mlm iseng pngn ngemil aq mkn tahu mentah 1 biji tp kok rasanya pahit, aq kira kunyitnya kbanyakan, pas liat artikel ini jd jiji dn kapok beli tahu kuning, jaman skrg susah sekali mau hidup sehat hampir semuah bhan pangan kngandung zat berbahaya, makin bnyk pedagang nakal...