Jangan mendzolimi diri sendiri
Dzolim yang ku tau adalah suatu istilah yang berarti kita telah menempatkan/memperlakukan sesuatu yang tak semestinya. banyak sekali kejadian yang bisa disebut dzolim. Contohnya saja jika kita menganiaya orang lain, itu termasuk perbuatan yang bisa dikategorikan dzolim.
Dzolim bukan hanya menyangkut perbuatan yang kita lakukan terhadap orang lain. Tetapi hal ini bisa juga kita lakukan terhadap diri kita sendiri. Mungkin kita tak pernah menyadari atau mungkin tak mau menyadari bahwa sering kali kita mendzolimi diri sendiri. Hal ini sering juga saya lakukan. Kemarin (22/10/10) saya telah mendapat teguranNya untuk tidak mendzolimi diri sendiri lagi dan harus lebih memperhatikan diri sendiri tanpa bermaksud memanjakan diri.
Mungkin ada yang sudah tau tentang apa yang dimaksud dengan mendzolimi diri sendiri. Atau mungkin malah bingung dengan penjelasan yang saya bagikan diatas. hehe.. Maklum saya masih dalam tahap belajar merangkai kata tuk menjadi kalimat yang bermakna.
Untuk lebih memperjelas tentang dzolim terhadap diri sendiri, akan saya ceritakan kisah hidup saya yang berkaitan dengan hal tersebut.
Selama beberapa minggu kemarin, saya disibukkan dengan salah satu amanah saya sebagai mahasiswa tingkat akhir, yaitu tidak lain tidak bukan adalah TUGAS AKHIR (TA). Amanah yang satu ini memang membutuhkan banyak usaha dan kerja keras. Entah itu untuk mencari hal yang akan dipaparkan dalam TA ataupun tentang pengerjaannya. Di kampus saya (baca: IT Telkom) mata kuliah TA dibagi menjadi 2 macam, TA 1 dan TA 2, keduanya biasanya diambil secara berurutan. Sekarang saya masih mengambil mata kuliah TA 1, belum beranjak ke TA 2 dan itu berarti saya masih disibukkan dengan pencarian topik yang akan saya bahas di TA saya nanti. Pencarian topik ini memang sangat tidak mudah. Apalagi saya sebagai mahasiswa teknik informatika yang tidak jago tentang masalah informatika, untuk urusan mencari topik jadi sangat sangat tidak mudah sekali. Bukan hanya mencari topik/judul tetapi hal tersebut juga harus dapat dikerjaan biasanya melalui pembuatan aplikasi.
Berkaitan dengan pencarian topik TA, saya berusaha keras untuk mencari dan menemukan topik yang sepertinya mampu ku kerjakan dengan kemampuanku. Untuk melakukan hal itu, saya benar-benar mengharuskan diriku ini untuk bekerja lebih keras dari biasanya. Dengan mengurangi waktu tidur, dan waktu makan jadi tak teratur, itu semua saya lakukan untuk mendapatkan judul yang saya harapkan. Akhirnya Allah memberikanku sebuah jalan kepadaku untuk mendapatkan judul. Secara tak sengaja aku bertemu dengan Rendra temanku yang merupakan asistem laboratorium Data Mining Center (DMC), salah satu lab di IT Telkom. Melalui dirinya aku mendapatkan pencerahan tentang judul TA ku. Akhirnya setelah bersusah payah, aku pun mendapatkan judul untuk TA 1 ku. Tak sampai disitu usahaku, setelah mendapatkan judul maka kami diharuskan membuat proposal TA 1. Hal itu dilakukan untuk mengajukan judul yang akan diangkat dalam TA kami kepada tim dosen TA. Layak dengan revisi atau layak tanpa revisi atau bahkan tidak layak itulah yang akan kami terima dari pengajuan proposal kami.
Nah berkaitan dengan pembuatan proposal, maka saya pun mengurangi waktu tidur saya dan waktu makan saya pun menjadi tidak teratur. Beberapa hari saya terlihat seperti biasa saja, tetapi hari-hari menjelang pengumpulan akhirnya Dia menegurku dengan sakit. Hal itu membuatku tak berdaya. Untuk berjalan ke lantai dua di kampusku pun menjadi hal yang sangat sulit ku lakukan. Lemas, hanya itu yang kurasakan. Sehat yang kemarin kurasa sekepa hilang berganti sakit yang membuatku tak berdaya. Dan aku pun hanya mencoba bersabar dan berbaik sangka terhadapNya. Mungkin inilah teguran untukku, aku telah memaksakan tubuhku untuk bekerja keras tanpa memperhatikannya. Padahal tubuh ini hanyalah titipan dan aku tak berhak mendzoliminya...
Pengalaman ini sangat berharga untukku dan memberikanku kesadaran bahwa mendzolimi diri sendiri sama tidak baiknya dengan mendzolimi orang lain.
Manfaatkanlah masa sehatmu secara bijaksana sebelum tiba masa sakitmu...
Dzolim bukan hanya menyangkut perbuatan yang kita lakukan terhadap orang lain. Tetapi hal ini bisa juga kita lakukan terhadap diri kita sendiri. Mungkin kita tak pernah menyadari atau mungkin tak mau menyadari bahwa sering kali kita mendzolimi diri sendiri. Hal ini sering juga saya lakukan. Kemarin (22/10/10) saya telah mendapat teguranNya untuk tidak mendzolimi diri sendiri lagi dan harus lebih memperhatikan diri sendiri tanpa bermaksud memanjakan diri.
Mungkin ada yang sudah tau tentang apa yang dimaksud dengan mendzolimi diri sendiri. Atau mungkin malah bingung dengan penjelasan yang saya bagikan diatas. hehe.. Maklum saya masih dalam tahap belajar merangkai kata tuk menjadi kalimat yang bermakna.
Untuk lebih memperjelas tentang dzolim terhadap diri sendiri, akan saya ceritakan kisah hidup saya yang berkaitan dengan hal tersebut.
Selama beberapa minggu kemarin, saya disibukkan dengan salah satu amanah saya sebagai mahasiswa tingkat akhir, yaitu tidak lain tidak bukan adalah TUGAS AKHIR (TA). Amanah yang satu ini memang membutuhkan banyak usaha dan kerja keras. Entah itu untuk mencari hal yang akan dipaparkan dalam TA ataupun tentang pengerjaannya. Di kampus saya (baca: IT Telkom) mata kuliah TA dibagi menjadi 2 macam, TA 1 dan TA 2, keduanya biasanya diambil secara berurutan. Sekarang saya masih mengambil mata kuliah TA 1, belum beranjak ke TA 2 dan itu berarti saya masih disibukkan dengan pencarian topik yang akan saya bahas di TA saya nanti. Pencarian topik ini memang sangat tidak mudah. Apalagi saya sebagai mahasiswa teknik informatika yang tidak jago tentang masalah informatika, untuk urusan mencari topik jadi sangat sangat tidak mudah sekali. Bukan hanya mencari topik/judul tetapi hal tersebut juga harus dapat dikerjaan biasanya melalui pembuatan aplikasi.
Berkaitan dengan pencarian topik TA, saya berusaha keras untuk mencari dan menemukan topik yang sepertinya mampu ku kerjakan dengan kemampuanku. Untuk melakukan hal itu, saya benar-benar mengharuskan diriku ini untuk bekerja lebih keras dari biasanya. Dengan mengurangi waktu tidur, dan waktu makan jadi tak teratur, itu semua saya lakukan untuk mendapatkan judul yang saya harapkan. Akhirnya Allah memberikanku sebuah jalan kepadaku untuk mendapatkan judul. Secara tak sengaja aku bertemu dengan Rendra temanku yang merupakan asistem laboratorium Data Mining Center (DMC), salah satu lab di IT Telkom. Melalui dirinya aku mendapatkan pencerahan tentang judul TA ku. Akhirnya setelah bersusah payah, aku pun mendapatkan judul untuk TA 1 ku. Tak sampai disitu usahaku, setelah mendapatkan judul maka kami diharuskan membuat proposal TA 1. Hal itu dilakukan untuk mengajukan judul yang akan diangkat dalam TA kami kepada tim dosen TA. Layak dengan revisi atau layak tanpa revisi atau bahkan tidak layak itulah yang akan kami terima dari pengajuan proposal kami.
Nah berkaitan dengan pembuatan proposal, maka saya pun mengurangi waktu tidur saya dan waktu makan saya pun menjadi tidak teratur. Beberapa hari saya terlihat seperti biasa saja, tetapi hari-hari menjelang pengumpulan akhirnya Dia menegurku dengan sakit. Hal itu membuatku tak berdaya. Untuk berjalan ke lantai dua di kampusku pun menjadi hal yang sangat sulit ku lakukan. Lemas, hanya itu yang kurasakan. Sehat yang kemarin kurasa sekepa hilang berganti sakit yang membuatku tak berdaya. Dan aku pun hanya mencoba bersabar dan berbaik sangka terhadapNya. Mungkin inilah teguran untukku, aku telah memaksakan tubuhku untuk bekerja keras tanpa memperhatikannya. Padahal tubuh ini hanyalah titipan dan aku tak berhak mendzoliminya...
Pengalaman ini sangat berharga untukku dan memberikanku kesadaran bahwa mendzolimi diri sendiri sama tidak baiknya dengan mendzolimi orang lain.
Manfaatkanlah masa sehatmu secara bijaksana sebelum tiba masa sakitmu...
Posts
like.. bner bngt gan! thanks..